Seminggu kemarin, kami sedang diberi cobaan kecil oleh Allah, Prince Hilmi kesayangan lagi sakit, duhhh sedih banget liat dia seperti itu.
Awalnya sejak bulan lalu, saya sering menemukan bercak kemerahan di liner Hilmi, awalnya saya pikir karena warna kencing Prince Hilmi saja yang agak pekat, dan mungkin karena dia kurang minum, karena masa-masa itu Prince Hilmi kalau lagi sesi breastfeeding selalunya main-main aja, jadi takutnya ASInya kurang sehingga dia kurang cairan. Ini analisa abal-abal saya.
Tapiii ketika Prince Hilmi dalam fase Growth Spurt, dimana intensitas breastfeedingnya lebih sering dari biasa, si bercak ini tetap muncul, bertanya-tanyalah saya, ini kenapa yaaa? dari hasil googling baca ada yang bilang karena reaksi alergi, ada juga yang bilang karena kalsium yang tidak terserap dengan baik, dan dasar saya bukan tipe ibu yang baik (maafin ya, nak!) saya percaya2 aja tanpa ngecek lebih lanjut.
Kenapa dengan mudahnya saya percaya? karenaaa sejak melahirkan, alergi saya kambuh, dan hingga sekarang saya ga ngerti saya alergi apa, karena sudah berkali-kali ke dokter mereka hanya menebak mungkin alergi udara, karena saya sudah diet makanan yang diyakini sebagai penyebab alergi tapi alerginya tetap muncul, dan hingga sekarang belum sempat test alergi jadi yaa masih bertanya-tanya juga saya alergi apa. Nah saya percaya banget besar kemungkinan Prince Hilmi juga sedikit banyak terkena imbas alergi dari indonya, jadi ketika baca artikel tersebut saya menerimanya mentah-mentah.
Lalu kemudian setiap malam ada beberapa kali Prince Hilmi kebangun dari tidur dan langsung nangis, di kasih ASI menolak, saya pikir mungkin merasa ga enak dileher, karena kadang2 nafasnya masih ngrok2, jadi dengan sigapnya saya olesin transpulmin dileher dan punggungnya, dan kemudian dia lanjut tidur. Hingga beberapa hari yang lalu (jumat, 28 Agustus) tiba-tiba aja tangannya penuh bintik2 merah, nah kali ini saya sih ga mau asal lagi, langsung saya boyong ke DSA.
Nah karena mumpung lagi di dokter, jadi saya sampaikan semua keluhan tentang Prince Hilmi, untuk bintik2 kemerahan itu kata DSAnya mungkin hanya karena cuaca aja, jadi muncul seperti biang keringat, diperiksa ga masalah, lalu saya sampaikan perihal bercak yang ada di liner/pospaknya Prince Hilmi dan kebetulan pas dibuka, bercak itu ada permukaan pospaknya.
Segera diperiksa penisnya, tidak ada lecet, tapi ternyata lubang kencingnya prince Hilmi agak kecil dan menguncup, hal ini bisa jadi menghambat keluarnya kencing prince Hilmi sehingga jadi susah dikeluarkan, ini sih analisa DSA, jadi malam itu diresepkan obat anti infeksi dan vitamin, dan juga disarankan untuk segera sirkumsisi (sunat), karena kondisi lubang kencing yang kecil itu. Semakin cepat semakin baik karena prince Hilmi semakin besar, kencing semakin banyak, tapi lubang tetap begitu, sehingga akan menyulitkan. Kami disarankan untuk ke Rumah Sakit, karena sirkumsisi pada bayi sebaiknya dilakukan oleh dokter bedah.
Pulang kerumah, kami lebih perhatian pada kondisi penis prince Hilmi, malam itu kami lepas clodi, jadi dia tidur hanya memakai celana. Clodi dilepas jam setengah 9, setiap prince Hilmi bangun nangis, kami melihat kondisi penisnya dalam keadaan siap buang air kecil, tapi tidak keluar, terjawablah sudah kenapa beberapa malam itu dia sering nangis ketika tidur, kami pikir karena merasa ga enak dengan lendirnya ternyata dia mau buang air kecil tapi susah keluar.
Dari hasil ngeronda malam itu, baru ketahuan Hilmi ini buang air kecilnya kalau malam irittt benerrr, sejak buka clodi setengah 9 itu, dia baru buang air jam 2 dini hari, padahal malam itu dia minum ASInya cukup banyak, setelah itu baru buang air lagi jam 6 pagi. Baru deh nyadar banget kalau prince Hilmi ini agak kesiksa sama kencingnya :(
Selama ngejagain kencingnya 2 kali itu, kami tidak menemukan ada bercak dicelananya, heran aja kalau pakai pospak dan clodi kok ada yaaaaa.
Besoknya (sabtu) dipakaiin pospak lagi karena kami berencana ke puskesmas untuk minta rujukan ke RS, pas diperiksa sama dokter umum puskesmas, ada lagi lhoo bercaknya, tapi karena pikirnya kami masih mengkonsumsi obat, jadi ke RSnya sekalian senin aja.
Senin ke RS, DSAnya ga ada, dirujuk ke RSU, tapi karena udah jam 11, kami memutuskan sekalian besok aja, poli anak di RSU tutup jam 12 siang, perjalanan dari rumah ke RSU sekitar 30 menit, takutttnya sih sampai sana poli udah tutup, khan kasian prince Hilmi jika naik motor sejauh itu tapi ga ketemu dokter.
Besoknya pagi2 ke RSU, nyampe sana urus administrasi BPJS, trus nunggu deh karena DSAnya blm datang, pas DSA datang, diperiksa, DSAnya juga mengiyakan kalau lubang penis prince Hilmi kecil, tapi belum ngasih solusi, beliau masih mau test urine dulu baru bisa memastikan diagnosa. Kami lalu diminta ke lab tapi karena bayi ini belum tentu mau buang air jadi kami juga dikasih pengantar untuk bawa test urinenya ke prodia dekat rumah, biar ga kelamaan urinenya dijalan, jangan sampai terpapar bakteri selama proses pengantaran itu.
Kami di lab dari jam setengah 12 hingga jam 12, dan prince Hilmi tidak juga buang air kecil, akhirnya kami pulang, nyampe rumah, cek pospak masih bersih, belum ada kencing sama sekali, dimulai deh menantikan urinenya, sempat keluar setetes ketika di mau buang air besar, tapi masa cuma masukin ke tempat sampe setetes sih, akhirnya nungguin lagi, kasih ASI banyak2 biar pipis.
Daaaan ternyata dia baru pipis jam setengah 6, fiufff tegang banget nungguinnya, itupun hasilnya dikittt banget, tapi karena udah nunggu setengah harian langsung cus ke prodia. Pihak prodia sih awalnya nolak sampel yang sangat sedikit itu, tapi mereka mengusahakan. setengah jam sebelum hasil diambil, pihak prodia nelpon, ngasih informasi kalau sampel yang kami bawa tadi sore ga valid, hasilnya error dan meminta kami bawa sampel baru lagi besok pagi.
Besok paginya, menjelang prodia buka, saya sudah standby lagi mo nampung urinenya prince Hilmi, tepat 7.45 dia pipissss, ditampung, ada sekitar 10 ml, lumayaaaan, tuan suami langsung mandi, jam 8 baru deh bawa ke prodia. Pagi itu tuan suami ke kantor dulu bentar sambil nunggu hasil, begitu hasil keluar kami kembali ke RSU.
Dari hasil test urine tidak terdapat darah pada kencing prince Hilmi, jadi bercak itu apa yaaa? cuma ada bakteri, nah berapa bakterinya tidak tertera dalam hasil test itu, dan dokter juga tidak bisa memastikan apakah bakteri itu bakteri yang memang ada dalam tubuh prince Hilmi atau hasil paparan udara atau kulit ketika sampel dibawa ke lab, tapi melihat kondisi prince Hilmi yang susah buang air kecil, kadangkala suhu tubuh meningkat tapi tidak disertai bapil, yaa bisa jadi kena ISK (Infeksi Saluran Kemih).
DSAnya meresepkan obat anti infeksi (lagi) dan antibiotik, lalu meminta kami kembali kontrol 1-2 minggu lagi, DSA sih nyaranin untuk sirkumsisi (sama dengan saran DSA yang sebelumnya) karena melihat lubang kencing prince Hilmi yang kecil, jadi katanya nanti pas kami kontrol, sekalian dirujuk ke dokter bedah untuk konsul juga.
Yaaa bagaimana nanti saja, tapi setelah kami searching tentang sunat bayi, sepertinya pilihan sunat ini akan kami ambil. Sekarang fokus penyembuhan prince Hilmi duluuuu, moga baby bala-balakuu cepat sehat, ceria lagiii dan bisa main lagiii. Aamiin.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Thx udah Comment Yaks.. ^_^ sering mampir n comment di KaMaR uNieQ Lho.. ^^