Thursday, September 03, 2015

Prince Hilmiku Lagi Sakit

Seminggu kemarin, kami sedang diberi cobaan kecil oleh Allah, Prince Hilmi kesayangan lagi sakit, duhhh sedih banget liat dia seperti itu.

Awalnya sejak bulan lalu, saya sering menemukan bercak kemerahan di liner Hilmi, awalnya saya pikir karena warna kencing Prince Hilmi saja yang agak pekat, dan mungkin karena dia kurang minum, karena masa-masa itu Prince Hilmi kalau lagi sesi breastfeeding selalunya main-main aja, jadi takutnya ASInya kurang sehingga dia kurang cairan. Ini analisa abal-abal saya.

Tapiii ketika Prince Hilmi dalam fase Growth Spurt, dimana intensitas breastfeedingnya lebih sering dari biasa, si bercak ini tetap muncul, bertanya-tanyalah saya, ini kenapa yaaa? dari hasil googling baca ada yang bilang karena reaksi alergi, ada juga yang bilang karena kalsium yang tidak terserap dengan baik, dan dasar saya bukan tipe ibu yang baik (maafin ya, nak!) saya percaya2 aja tanpa ngecek lebih lanjut.

Kenapa dengan mudahnya saya percaya? karenaaa sejak melahirkan, alergi saya kambuh, dan hingga sekarang saya ga ngerti saya alergi apa, karena sudah berkali-kali ke dokter mereka hanya menebak mungkin alergi udara, karena saya sudah diet makanan yang diyakini sebagai penyebab alergi tapi alerginya tetap muncul, dan hingga sekarang belum sempat test alergi jadi yaa masih bertanya-tanya juga saya alergi apa. Nah saya percaya banget besar kemungkinan Prince Hilmi juga sedikit banyak terkena imbas alergi dari indonya, jadi ketika baca artikel tersebut saya menerimanya mentah-mentah.

Lalu kemudian setiap malam ada beberapa kali Prince Hilmi kebangun dari tidur dan langsung nangis, di kasih ASI menolak, saya pikir mungkin merasa ga enak dileher, karena kadang2 nafasnya masih ngrok2, jadi dengan sigapnya saya olesin transpulmin dileher dan punggungnya, dan kemudian dia lanjut tidur. Hingga beberapa hari yang lalu (jumat, 28 Agustus) tiba-tiba aja tangannya penuh bintik2 merah, nah kali ini saya sih ga mau asal lagi, langsung saya boyong ke DSA.

Nah karena mumpung lagi di dokter, jadi saya sampaikan semua keluhan tentang Prince Hilmi, untuk bintik2 kemerahan itu kata DSAnya mungkin hanya karena cuaca aja, jadi muncul seperti biang keringat, diperiksa ga masalah, lalu saya sampaikan perihal bercak yang ada di liner/pospaknya Prince Hilmi dan kebetulan pas dibuka, bercak itu ada permukaan pospaknya.

Segera diperiksa penisnya, tidak ada lecet, tapi ternyata lubang kencingnya prince Hilmi agak kecil dan menguncup, hal ini bisa jadi menghambat keluarnya kencing prince Hilmi sehingga jadi susah dikeluarkan, ini sih analisa DSA, jadi malam itu diresepkan obat anti infeksi dan vitamin, dan juga disarankan untuk segera sirkumsisi (sunat), karena kondisi lubang kencing yang kecil itu. Semakin cepat semakin baik karena prince Hilmi semakin besar, kencing semakin banyak, tapi lubang tetap begitu, sehingga akan menyulitkan. Kami disarankan untuk ke Rumah Sakit, karena sirkumsisi pada bayi sebaiknya dilakukan oleh dokter bedah.

Pulang kerumah, kami lebih perhatian pada kondisi penis prince Hilmi, malam itu kami lepas clodi, jadi dia tidur hanya memakai celana. Clodi dilepas jam setengah 9, setiap prince Hilmi bangun nangis, kami melihat kondisi penisnya dalam keadaan siap buang air kecil, tapi tidak keluar, terjawablah sudah kenapa beberapa malam itu dia sering nangis ketika tidur, kami pikir karena merasa ga enak dengan lendirnya ternyata dia mau buang air kecil tapi susah keluar.

Dari hasil ngeronda malam itu, baru ketahuan Hilmi ini buang air kecilnya kalau malam irittt benerrr, sejak buka clodi setengah 9 itu, dia baru buang air jam 2 dini hari, padahal malam itu dia minum ASInya cukup banyak, setelah itu baru buang air lagi jam 6 pagi. Baru deh nyadar banget kalau prince Hilmi ini agak kesiksa sama kencingnya :(

Selama ngejagain kencingnya 2 kali itu, kami tidak menemukan ada bercak dicelananya, heran aja kalau pakai pospak dan clodi kok ada yaaaaa.
Besoknya (sabtu) dipakaiin pospak lagi karena kami berencana ke puskesmas untuk minta rujukan ke RS, pas diperiksa sama dokter umum puskesmas, ada lagi lhoo bercaknya, tapi karena pikirnya kami masih mengkonsumsi obat, jadi ke RSnya sekalian senin aja.

Senin ke RS, DSAnya ga ada, dirujuk ke RSU, tapi karena udah jam 11, kami memutuskan sekalian besok aja, poli anak di RSU tutup jam 12 siang, perjalanan dari rumah ke RSU sekitar 30 menit, takutttnya sih sampai sana poli udah tutup, khan kasian prince Hilmi jika naik motor sejauh itu tapi ga ketemu dokter.

Besoknya pagi2 ke RSU, nyampe sana urus administrasi BPJS, trus nunggu deh karena DSAnya blm datang, pas DSA datang, diperiksa, DSAnya juga mengiyakan kalau lubang penis prince Hilmi kecil, tapi belum ngasih solusi, beliau masih mau test urine dulu baru bisa memastikan diagnosa. Kami lalu diminta ke lab tapi karena bayi ini belum tentu mau buang air jadi kami juga dikasih pengantar untuk bawa test urinenya ke prodia dekat rumah, biar ga kelamaan urinenya dijalan, jangan sampai terpapar bakteri selama proses pengantaran itu.

Kami di lab dari jam setengah 12 hingga jam 12, dan prince Hilmi tidak juga buang air kecil, akhirnya kami pulang, nyampe rumah, cek pospak masih bersih, belum ada kencing sama sekali, dimulai deh menantikan urinenya, sempat keluar setetes ketika di mau buang air besar, tapi masa cuma masukin ke tempat sampe setetes sih, akhirnya nungguin lagi, kasih ASI banyak2 biar pipis.

Daaaan ternyata dia baru pipis jam setengah 6, fiufff tegang banget nungguinnya, itupun hasilnya dikittt banget, tapi karena udah nunggu setengah harian langsung cus ke prodia. Pihak prodia sih awalnya nolak sampel yang sangat sedikit itu, tapi mereka mengusahakan. setengah jam sebelum hasil diambil, pihak prodia nelpon, ngasih informasi kalau sampel yang kami bawa tadi sore ga valid, hasilnya error dan meminta kami bawa sampel baru lagi besok pagi.

Besok paginya, menjelang prodia buka, saya sudah standby lagi mo nampung urinenya prince Hilmi, tepat 7.45 dia pipissss, ditampung, ada sekitar 10 ml, lumayaaaan, tuan suami langsung mandi, jam 8 baru deh bawa ke prodia. Pagi itu tuan suami ke kantor dulu bentar sambil nunggu hasil, begitu hasil keluar kami kembali ke RSU.

Dari hasil test urine tidak terdapat darah pada kencing prince Hilmi, jadi bercak itu apa yaaa? cuma ada bakteri, nah berapa bakterinya tidak tertera dalam hasil test itu, dan dokter juga tidak bisa memastikan apakah bakteri itu bakteri yang memang ada dalam tubuh prince Hilmi atau hasil paparan udara atau kulit ketika sampel dibawa ke lab, tapi melihat kondisi prince Hilmi yang susah buang air kecil, kadangkala suhu tubuh meningkat tapi tidak disertai bapil, yaa bisa jadi kena ISK (Infeksi Saluran Kemih).

DSAnya meresepkan obat anti infeksi (lagi) dan antibiotik, lalu meminta kami kembali kontrol 1-2 minggu lagi, DSA sih nyaranin untuk sirkumsisi (sama dengan saran DSA yang sebelumnya) karena melihat lubang kencing prince Hilmi yang kecil, jadi katanya nanti pas kami kontrol, sekalian dirujuk ke dokter bedah untuk konsul juga.

Yaaa bagaimana nanti saja, tapi setelah kami searching tentang sunat bayi, sepertinya pilihan sunat ini akan kami ambil. Sekarang fokus penyembuhan prince Hilmi duluuuu, moga baby bala-balakuu cepat sehat, ceria lagiii dan bisa main lagiii. Aamiin.

Sunday, August 23, 2015

Perlengkapan Baby Newborn

Mau sharing nih tentang perlengkapan baby newborn, secara yaaaaaaaaa para calon moms pasti lagi bingung banget apa yang harus disiapin.

Sama pas waktu Prince Hilmi baru lahir dulu, saya bingung mau beli apa, butuhnya apa-apa saja hingga akhirnya ada yang ga kepake karena punya lebih (dapat kado)

Buat yang ngadain baby shower sih pasti ga galau2 banget, karena biasanya pas baby shower ini udah ada yang ngadoin, jadi tinggal nyari yang ga adanya saja, tapi buat para ibu2 yang seperti saya ga pakai baby shower, ketika usia kandungan melewati 7 bulan pasti udah siap2 beli perlengkapan bayi

Ini dia listnya ala saya untuk menghindari barang yang malah ga kepake sama sekali

* Baju lengan pendek/kutung 6 pcs
ga usah dipisah baju lengan pendek 6 dan baju kutung 6, terlalu banyak, cukup pilih salah satunya aja atau kalaupun mau 2 jenis, masing2 cukup 3 aja, kenapa? baby newborn itu pertumbuhannya cepat banget, maksimal itu dia makenya sampai sampai 3 bulan itupun maksimal yaa, jadi terlalu banyak baju boros banget, belum nanti kalau ada yang ngadoin baby newborn set cloth. btw baju kutung ini beda yaaa sama kaos singlet, kalau singlet sih butuh, apalagi nanti pas keluar, amannya dipakaiin, stok minimal 3 pcs yaa.

* Celana Pop 6-12 pcs
Jika bu-ibu pengennya anak usia newborn bebas pakai pospak dulu, nyetok banyak celana ini tuh perlu, karena baby newborn intensitas BAK/BABnya tuh seringgg banget, bisa kehabisan celana ntar kalau stok kurang, tapiiii kalau babynya cuma mo dipakaiin pospak, nyetok ini sih ga perlu, atau kalaupun mau dikit aja.

*Celana Panjang Tutup Kaki/Buka Kaki 6-12 pcs
Penjelasan sama dengan diatas, kalau babynya lepas popok, beli banyakan, tapi kalau fullday pospak, cukup beli 3 aja. Ga usah dipisah belinya, beli salah satu atau campur aja, ga ada bedanya kok, malah biasanya untuk bayi yang banyak gerak, ga doyan pakai celana yang tutup kaki.

*Popok Kain 1 lusin
Perlu banget kalau babynya mau lepas popok, tapi kalau fullday pospak, yang ini diskip yaaa

*dibanding beli Sarung tangan/sarung kaki mending beli kaus kaki
Kalau saya sih yang ini ga kepake blasss, karena Hilmi sejak lahir ga saya pakaiin sarung tangan, apalagi kalau masih dibedong, tetap anget kok, dan sarung kaki, kalau saya lebih mending kaos kaki deh, bisa sekalian dipakai jalan2 jika sudah jalan nanti, tapi kalaupun mau nyetok, ga usah banyak2, asli ini ga kepake banget menurutku.

*Selimut or bedong instan?
Kalau saya sih mending beli bedong instan, kenapa? fungsinya hampir sama dengan selimut, lagian yaaa baby newborn seberapa seringnya sih keluar rumah? khan selimut dipakai buat keluar rumah doank.. kecuali yaaa babynya mau diajakin jalan tiap minggu sihh :D. Secara harga juga bedong instan juga lebih murah, oya ga usah nyetok banyak2, 1 aja cukup

*Bedong Kain
Selain punya bedong instan juga kudu siap bedong kain, apalagi kalau babynya mau lepas popok di 3 bulan pertamanya, bedong kainnya bisa alih fungsi untuk alas ompol, heheh kalau udah ga dibedongpun bedong kain ini nantinya bisa buat alas tidur, stok minimal 6 pcs, sesuaikan aja dengan kebutuhan.

*Toileteris
Toileteris saya untuk Hilmi cuma top to toe wash, baby oil, dan minyak telon, lainnya ga pake, dan biasanya juga bakal dapat kado hehehe. ini juga disiapkan pas mau dibawa ke RS, terlebih baby oil buat baby pas mau dimandi, biasanya sih diajarin buat ngurut baby, nah pakai baby oil ini (Kalau Baby Hilmi sih ganti pakai extra virgin olive oil). Kalau top to toe wash juga simple, 1 barang bisa untuk rambut dan badan baby, jadi ga menuh-menuhin tempat khan. daaaan hingga saat ini baby Hilmi ga pakai bedak, jadi beli bedak juga ga perlu, lagian percayalah pasti dapat kado kok, secara set gift ini yang sering dikadoin orang, Hilmi dapat banyak soalnya hahaha)

*Tas Baby
Kalau punya tas pakaian lebih, yaa ga usah beli deh, tas ini harganya lumanyun mehooong boo, jadi dananya bisa dipakai ke hal lain, berdoa aja moga dapat kado hehehe, baby Hilmi kebetulan punya 2 tas gede dan 1 tas buat jalan2 (yang bisa diisi diapers, wipes, dan 1 set baju), 1nya lungsuran dari kakak sepupunya, dan 1nya lagi kado dari om-tantenya bapaknya (kakek-neneknya ya jadinya :D) dan yang kecil kado dari teman. atau cari lungsuran kayak baby Hilmi dulu hehehe

*Set Baju untuk jalan2/acara aqiqahan
Nah acara Aqiqah khan biasanya 7 hari setelah lahiran, jadi sebelum lahiran paling tidak siapin deh paling tidak 2 set baju (baju-celana untuk baby boy atau baby dress buat anak perempuan), pertama bisa dia pakai keluar dari rumah sakit sama buat aqiqahan.

*Topi
Ini paling tidak punya 1-2 pcs, karena khan kepala baby masih sensitif banget, keluar rumah dikit mesti ditopiin, jadi paling tidak sediain yaaa

*Diapers dan Wipes

*Alas Ompol

*Handuk

*Set Bantal-Guling
Kalau ini penting ga penting sih, tergantung sihh, kalau baby Hilmi kebetulan saya beliin set bantal peyang dan guling, tapi ga kepake karena kata mertua baby pakai bantal peyang malah jadi peyang, trus dikadoin set bantal biasa plus guling juga, tapi ga kepake juga karena baby Hilmi kalau tidur miring kiri-kanan yang ujung-ujungnya ga pake bantal juga bobonya, jadi deh cuma beralaskan kain aja.

*Sisir-Gunting Kuku
Kalau baby Hilmi karena ga ada rambut, jadi saya juga ga nyetok sisir, kalau gunting kuku udah nyetok dari awal, eh hilang donk pas dirumah sakit, kayaknya jatuh deh, akhirnya beli lagi, tapi sama mertua disuruh nunggu lewat 40 hari dulu baru dipotong kukunya, ya manut deh, tapi tetap butuh lha, apalagi si baby kukunya itu numbuhnya cepat banget, bagusnya sih dia pakai gunting kukunya beda dengan kita, jadi ga ada salahnya beli ini.

*Pumping dan Breastpad
untuk pumping tergantung kebutuhan, kalau FTM (Full Time Mom) dan sepertinya ga akan ninggalin baby lama2, alat ini ga terlalu perlu, kecuali sih memang mau nyetok ASIP. Siap aja buat jaga2, mau manual atau elektrik semua kembali ke keadaan keuangan masing2. Kalau saya sih lebih milih marmet (memerah pakai tangan), tapi punya juga pompa yang model terompet, cuma belakangan baca katanya tidak rekomen, makanya udah ga pernah pakai lagi.
Kalau Breastpad bisalah nyetok, kalau ga mau branya nanti penuh noda kuning :D karena gimanapun diawal2 tuhhh, ketika ASI mulai banyak, pasti deh bakal merembes2, karena yang sanggup diisap sang baby hanya dikit sementara produksinya agak banyak.


Yang saya punya hanya ini, memang sih ga banyak, tapi lumayan lha yaa bisa membantu para calon ibu untuk dapat sedikit gambaran.

Dan berharap aja kadonya banyak, biar belanjanya ga banyak hahaha karena jujur aja perlengkapan baby newborn ini bener-bener bikin dompet mengkeret :D

Friday, August 21, 2015

32 Tahun, suamiku dah tua :D

Selamat Ulang Tahun yang ke 32 tuan suamiku tercinta, cieee cieeee yang sudah tuaaaaaa :)

Eniwei, di Ultahnya kemarin ini saya buat berbeda dari ulangtahun sebelumnya, 3 tahun sama2 di moment ulang tahunnya(ini yang keempat)
yang pertama hanya telp dan sms aja, secara masih jauhan dan masih status pacaran, cuma beliin jam tangan aja waktu itu dan dikasihnya pun sebulan kemudian hahahah

Setelah menikah, dimoment ke2, saya buatin cake, ceritanya saya posting disini , waktu itu sihh masih romantis banget, secaraaaa yaa kita baru 2 bulanan nikah, dan dikasih surprise tengah malam sama cake buatan istri, so spesial donk, tapi di ultah ini saya ga ngasih kado, berasa diri udah jadi kado jadi ga beli kado lagi.

Nah moment ke3 itu pas saya lagi hamil dan lagi mabok2nya tapi teteeeep aja pengen bikin yang spesial buat suami, masih sama dengan yang kedua, bikin cakenya siang, trus baru dikeluarin dari tempat persembunyiannya tengah malam pas di jam 00 ditanggal 20 itu, dan kali itu juga saya ga pakai kado2an, karena kadonya udah ada diperut double spesial khan? *bilang aja kere, hehe*

Nah di tahun ini, moment ke 4, rasanya udah ketebak banget kalau masih pola 2 tahun sebelumnya, jadi khusus ini dirubah total. Sy bilang ke suami, ga usah pakai birthday cake ya tahun ini, takutnya juga ga bisa bikinnya sih, diganti masak2 spesial aja, menunya sih biasa, nasi kuning, mie kering dan dessertnya klaappertaart, yang spesialnya karena hari-hari biasa saya ga pernah masak, jadi otomatislah sekalinya masak dihari yang spesial hahaha *maksa yaaa* resep dan ceritanya saya posting di www.dapurnyonya.com

Tapiiiiii ada yang berbeda tahun ini, sejak nikah dengan menganggap diri ini merupakan kado jadi belum pernah ngadoin sama sekali, nahhh ntah kenapa tahun ini kepengen banget ngadoin, udah rencana sih mau ngadoin dompet, udah searching kanan-kiri juga, cuma belum nemu yang cocok.

Nah puasa lalu khan saya sama tuan sempat LDR, dimana saya stay di Makassar, dan dia yang bolak-balik Palopo-Makassar, nah bulan Juli itu ada promo Oriflame, belanja sebesar 399rb, bisa dapat free pisau Russel Hobbs, mupeeeeng donk sayaaah, secara yaaa lagi nyicil perlengkapan dapur sebelum punya rumah :D hahahaha, tapi orderan masih sekitar 100rban aja, masih banyak banget kurangnya, tuan minta saya sekalian promo dirumah, tp udah nawar-nawarin banyakan cuma bolak-balik katalog aja.

Akhirnya sayapun ikut bolak-balik, belii apaaa yaaaaaaa, awalnya sih mau beli parfum buat diri sendiri hahaha tapi parfum isi seserahan nikahan masih full, plus masih ada 1/2 botol parfum lainnya, kalau beli lagi, gile mau koleksi parfum buuu? Jadi rencana beliin tuan parfum gitu, karena parfum isi seserahan untuk dia udah di cop duluan sama sepupunya hahaha tapiiii pas buka-buka katalog, ngeliat jam tangan kok bagus yaaaa, dan cocok buat tuan, secara juga jam tangan kado saya 2 tahun yang lalu itu talinya udah putus, dan sampai sekarang jadi penghuni lemari aja, padahal mesinnya masih bagus, iksss, mau nyari talinya, kayaknya susah yaaa karena nyatu sama jamnya :(


Bilang saya ga kreatif, 2 kali ngadoin dan 2-2nya jam tangan hehehe tapi yang kepikiran dan ada barangnya didepan mata ya jam ini, jadi sy langsung bikin skenario drama, minta tuan pesanin jam itu karena temannya adekku yang mesan hahaha boong deh.

Pas lebaran datanglah dia bersama jam tangan itu, dengan pura-puranya, saya ngasih jam tangan itu ke adek, tapi habis itu saya ambil kembali dan sembunyiin di sela-sela baju dalam koper hohoho. Nyampe di Palopopun jam tangan itu cepat2 disembunyi hingga akhirnya waktunya show off.

Nah pagi itu, selesai sarapan nasi kuning buatan saya, tuan suami mandi dan siap2 di kantor, si jam tangan keluar dari tempat persembunyian, dan saya taroh dilemari, harapannya sih, begitu dia buka lemari mo ngambil baju, bisa keliatan tuh jam tangan. Selesai mandi, dia buka lemari, ngambil baju, trus lemarin ditutup kembali, tanpa ngeliat jam tangan yang saya taroh didepan tumpukan bajunya, harusnya sih narohnya diatas tumpukan ya biar dia lihat.. Ikhhh sebel ga sih? kirainnya dia sengaja ga ngambil jamnya, jadi saya nyeletuk, ohh jadi ga mau sama kadonya, dia bingung dan lemarinya dibuka kembali, baru deh ngeliat jamnya, gaje bangettt ga sih???

Tapi seneng sih, paling tidak dia ga curiga kalau jam itu memang saya beliin buat dia :D 

Selamat Ulang Tahun Suamikuuuuu :*

Btw ga usah mikir mau ngadoin saya apa pas nanti saya ultah ya hon, karena kado apapun ga mempan kecuali kunci rumah *istri matre*

Sunday, August 16, 2015

Clodi Prince Hilmi

Melewati masa newborn, saya mutusin untuk makein clodi ke prince Hilmi disamping pakai pospak (popok sekali pakai), alasannya biar lebih hemat. Apalagi prince Hilmi sudah banyak gerak, kalau masih newborn sih paling anteng aja di tempatnya, ga kemana2, jadi kalau pakai celana aja tanpa pospak masih aman2 saja, sejak melewati masa newborn, rasanya lebih rempong kalau tetap mau tanpa pospak, tapi kalau dipakain pospak juga anggaran pospaknya melebihi dari anggaran lain, kapan bisa nabungnya heheeh

Akhirnya setelah nanya-nanya sana sini, dan juga baca-baca sana sini, mutusin buat beli clodi aja. Beli clodi kalau menurut saya itu, banyak pengeluarannya didepan aja, belakang-belakangnya sih udah enak banget, apalagi kalau pintar ngerawat clodinya, bisa jadi investasi untuk adeknya Hilmi kelak.

Awalnya cuma beli 1 paket (1 insert microfiber dan 1 nappy), makenya selang seling, tergantung kapan clodinya kering, dipakai lagi, begitu seterusnya, tapi punya 1 clodi itu ga berasa hematnya karena pemakaian pospakpun sama banyaknya, apalagi waktu 2 bulan hingga 3 bulan itu, intensitas BAKnya lumayan sering, jadi yaa sering2 banget ganti.

Akhirnya beli lagi, belinya 1 paket (1 insert microfiber+1 nappy) trus beli nappy aja, dan beli insert bamboo sekalian 2, plus nambah lagi beli liner. Sejak itu baru deh berasa banget hematnya pakai clodi ini.

liner ini ngebantu banget deh, kalau prince Hilmi BAK, ga susah nyucinya, linernya ini juga membantu menyerap cairan, jadi insertnya ga kepenuhan karena dibantu sama linernya.

Insert bamboonya juga super banget, Prince Hilmi kadang cuma make 1 insert bamboo lho kalau tidur malam, paling yang ganti cuma linernya aja biar dianya nyaman. Kalau dicucipun lebih cepat kering dibandingin microfiber. Apalagi dengan panasnya matahari Palopo, pagi dicuci, sorenya udah bisa dipakai lagi.

Rencana sih mau nambah lagii, tapi nunggu jualan indonya laku dulu supaya ada duit beli clodi hihihihii. Doain ya moga indonya Hilmi rajin nyuci sampe saatnya Hilmi nanti toilet training.

Friday, August 14, 2015

Prince Hilmi dan ASI

Walaupun melahirkan dengan proses SC, tidak pake IMD, dan Prince Hilmi sempat menegak sufor diawal kelahirannya, bukan berarti saya harus mengabaikan untuk memberi ASI ke Prince Hilmi.

Diawal2 saya sedikit bersikeras untuk menolak sufor diberikan ke Prince Hilmi, lalu bidan2 di ruang perinatology meminta ASIP saya, sebagai solusi, apalagi kondisi kami berdua tidak ada yang bisa meninggalkan ruangan masing2, saya yang belum bisa bergerak pasca SC, dan Prince Hilmi yang masih harus diobservasi diruang perinatology. Memang bayi bisa bertahan 72 jam tanpa minum karena masih punya cadangan makanan yang dibawa sejak masih dalam perut, tapi cara tercepat meredakan tangis bayi ya diberi minum, saya ga bisa egois, apalagi Prince Hilmi belum room in dengan saya kala itu, para bidan dan calon bidan disana pasti ga bakal mau begadang semalaman hanya untuk menimang Prince Hilmi yang nangis terus sepanjang malam, sementara ada beberapa bayi lain yang juga ada diruangan tersebut, terlebih pula ASI saya sama sekali belum keluar kala itu.

Stress? Banget, bermacam2 yang ada dikepala saya waktu itu, ASI yang belum keluar, perkiraan biaya persalinan, apalagi kami memang ga siapin dana untuk SC karena ga kepikiran buat SC, takut BPJS saya tidak mengcover full biaya operasi, terlebih golongan PNS tuan suami bukan golongan yang tinggi, belum lagi sakitnya pasca SC, semua ngumpul jadi satu.

Setelah akhirnya kami bisa room in, saya mulai berusaha memberikan ASI ke Hilmi, memang masih blm keluar, padahal sudah bengkak dan beberapa kali calon bidan yang lagi magang membantu saya pijat, dan mengompres agar ASI saya segera keluar. Belum lagi Prince Hilmi ga henti2nya menangis, bingung banget mesti nyusuin pake gaya bagaimana lagi, kalau berbaring, malah lebih susah, karena saya masih susah banget bergerak. Disusuin sambil duduk pun dia tetap nangis, belakangan baru ketahuan Prince Hilminya kedinginan dengan suhu AC diruangan, selama ini khan bobonya terkurung dalam kaca inkubator yang hangat, begitu masuk ruang berAC, nangislah dia kedinginan.

Alhamdulillah sejak mulai room in itu hingga sekarang Prince Hilmi terus ASI dan ga terpapar sufor lagi. Saya terus berjuang agar ASI saya cukup untuk Prince Hilmi, ga ngoyo mau berlimpah, asal cukup aja, Alhamdulillahnya lagi ASI saya cukup banyak, walaupun sering diragukan kuantitasnya oleh mertua saya :D Setiap Prince Hilmi nangis ketika NgASI selalu disangkanya ASI saya sedikit, sehingga membuat Prince Hilmi nangis, ditambah sepertinya saya kena baby blues syndrom, jadi deh sensi banget dengar ocehan mertua saya tentang ASI saya yang katanya sedikit itu, saya bisa jadi stress banget. Untungnya dibalik ocehan mertua tentang ASI saya yang katanya sedikit itu, beliau tetap menyediakan makanan terbaik untuk saya, mulai sayur katuk, jantung pisang plus kacang hijau, sayur bayam, tumis pare dan lain-lain, sehingga ASI tetap banyak.

Dulu-dulu saya menyangka menyusui itu mudah, tinggal nyodorin ke baby dan biarkan dia menghisap semampu dan semaunya dia, tapi ternyata tidak semudah yang saya bayangkan, ada banyak faktor yang harus diperhatikan agar pasokan ASI tetap cukup. Pelekatan yang sempurna agar si baby bisa kenyang, dan tidak mengalami sore nipple.

Semua ibu yang melahirkan anak pertama tidak ada yang langsung pintar menyusui, berbagai kendala muncul, mulai dari ASI yang masih tersumbat, sore nipple karena pelekatan yang tidak sempurna, bahkan LDR (Let Down Reflex) yang tidak sempurna.

Untungnya sekarang informasi tentang ASI dan bagaimana cara menangani masalah-masalah yang timbul sudah banyak diinternet, jadi saya bisa belajar banyak, terlebih dikota kecil ini, saya belum menemukan konselor laktasi. Tiap hari saya belajar, ketika Prince Hilmi tidur, saya mulai lagi membaca artikel2 tentang ASI, Apa dan Bagaimana masalahnya dan penanganannya, dan lain-lain. Saya juga mulai mendiskusikan dengan suami, minta support full. Sama Prince Hilmipun saya tiap saat bisikin dia untuk membantu saya agar tetap bisa memberikan yang terbaik, saya minta Prince Hilmi bekerja sama dengan saya agar saya bisa tetap memberikan ASI hingga waktunya dia disapih ketika usianya 2 tahun nanti.

Alhamdulillah di usia Prince Hilmi 5 bulan ini, ASI saya masih tetap cukup untuk dia, plus Ramadhan kemarin pun saya sanggup puasa. Ketakutan bahwa ASI akan hilang jika kita berpuasa itu lenyap. Saya serahkan semua sama Allah, memohon dimudahkan agar saya bisa tetap melaksanakan ibadah puasa dan Prince Hilmi tetap puas menyusunya, berharap agar ASI saya ini masih terus cukup, insya Allah. Aamiin.

Pada akhirnya saya baru menyadari omongan teman saya semasa kuliah dulu yang lebih dulu menikah dan memiliki anak, kata dia, menjadi ibu itu naluri, ga usah takut ga bisa ngapa-ngapain, akan muncul naluri dengan sendirinya, jadi ibu itu ga ada sekolahnya, tapi nanti tiap harinya kita akan belajar dengan melihat pola si anak.

Dan akhirnya saya menyadari, menjadi ibu itu rasanya luar biasa bahagianya :) Semoga saya tetap bisa memberikan yang terbaik untuk Prince Hilmi. Aamiin.